Ubuntu yang sedang kita bicarakan ini adalah versi 10.04 atau dikenal dengan nama Lucid Lynx. Versi ini dirilis pada 29 April 2010, sebagaimana kita ketahui pengembang Ubuntu merilis versi baru setiap 6 bulan, yaitu pada bulan April dan Oktober setiap tahunnya dan menjadi 2 digit nomor ekor pada setiap versinya. Saya menggunakan versi 32-bit, dikarenakan pada versi 64-bit tidak berjalan baik saat booting dengan processor AMD Turion 64 X2. Versi 10.04 adalah salah satu dari versi LTS ( Long Term Support ) dimana
Canonical ( sebagai sponsor Ubuntu ) memberikan dukungan layanan selama 3 tahun untuk Ubuntu Desktop dan 5 tahun untuk Ubuntu Server, dimana versi lainnya hanya diberikan dukungan 18 bulan saja. Artinya sejak dirilis bulan April 2010 versi desktop ini akan mendapatkan dukungan sampai tahun 2013, dukungan layanan tersebut mencakup peningkatan keamanan, perbaikan bug, dan upgrade program.
Saat artikel ini ditulis, versi terbaru Ubuntu sudah mencapai 11.10 dengan nama Oneiric Ocelot, yang sudah mengalami banyak perubahan sejak 10.04, yang paling signifikan tentunya pada GUI ( Graphical User Interface ) dimana ubuntu menggunakan Unity Desktop Environment sebagai pengganti Gnome yang selama ini digunakan. Namun bagi saya, sebagai pengguna komputer rumahan, tampilan pada Ubuntu terbaru justru malah menyulitkan, mungkin karena sudah terbiasa pada gaya desktop Gnome. Sebenarnya pada Ubuntu 11.10 kita bisa juga menggantikan Unity dengan Gnome, namun saya kecewa untuk kedua kalinya setelah mendapati Gnome 3 di Ubuntu 11.10 sebgai pengganti Gnome 2 di versi sebelumnya, tampilannya tidak jauh beda dengan Unity, walaupun tersedia pilihan tampilan klasik, namun itu tidak membuat saya merasakan Gnome yang sebelumnya saya kenal. Walaupun banyak aplikasi baru yang tersedia di Ubuntu Software Center, sepertinya itu belum cukup untuk menetapkan 11.10 sebagai sistem operasi utama saya, nyatanya banyak aplikasi yang saya gunakan dan beberapa aplikasi favorit tidak bisa berjalan di 11.10. Itulah yang membuat saya hanya bertahan seminggu saja mengguankan 11.10 dan kembali ke 10.04.
Kembali ke versi lama bukanlah perkara mudah, yang paling repot adalah mem-backup data, dan install ulang semua aplikasi. Ini bukanlah hal yang bisa dibereskan dalam waktu sehari, namun kerumitan yang ditawarkan 11.10 menjadi alasan yang kuat untuk melakukan ini. Mengapa 10.04 ? bukan versi yang lain, karena yang saya rasakan paling user friendly adalah si 10.04. Saya sudah mencoba 10.10 Maverick Meerkat dan bertahan cukup lama, versi ini juga cukup nyaman digunakan bagi saya, tidak berbeda jauh dari 10.04. Lalu saya juga mencoba 11.04 Natty Narwhal dimana telah menggunakan Unity dan saya merasa nyaman untuk digunakan di komputer Netbook 10", hanya mendapatkan sedikit kendala soal GUI. Berbeda dengan 11.10 yang saya rasakan mengalami perubahan drastis soal penanganan hardware, mungkin karena kernel yang digunakan memang berbeda dari versi sebelumnya.
Oke, kebutuhan setiap pengguna tentunya berbeda - beda, namun pada kasus saya, dengan hardware yang saya gunakan, dengan aktivitas yang saya lakukan, dan dengan pertimbangan kenyamanan, akhirnya saya tetapkan Lucid Lynx sebagai sistem operasi utama yang akan menemani aktivitas saya. Dan akan saya tuliskan kegiatan bersamanya, juga beberapa hal yang saya lakukan 2 tahun belakangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar