Google Chrome, browser besutan Google ini menjadi pilihan saya karena tampilannya yang begitu minimalis sejak pertama diluncurkan, dimana saat itu browser yang saya gunakan (Firefox dan Opera) tidak sesimpel Chrome, ini adalah jatuh cinta pada pandangan pertama :). Sebetulnya Google Chrome adalah hasil modifikasi yang dilakukan Google dari browser web yang bernama Chromium yang bersifat Open Source, google menambahkan beberapa fitur kedalamnya seperti :
- Google
sudah memiliki Flash Player (terintegrasi)
- Google sudah memiliki
PDF reader
- Google menambahkan GoogleUpdate (cek
update browser)
- Chromium mendukung codec dnegna format Vorbis, Theora, dan WebM, sementara Google menambahkan AAC dan MP3 untuk HTML 5
- Google menambahkan pengoleksian data, seperti
usage statistic dan crash report
Lalu mengapa tidak menggunakan Chromium saja? selain 5 poin di atas, Google juga memiliki Apps Store, dimana kita bisa menemukan berbagai ekstensi, tema, dan aplikasi yang bisa ditanamkan ke dalam Google Chrome. Lagi - lagi Google berhasil memanfaatkan software Open Source menjadi produk luar biasa. Oh ya, pemenang kompetisi browser sebenarnya adalah Firefox 7, menurut versi thom's hardware yang melakukan uji pada berbagai browser, namun satu lagi alasan yang membuat saya memilih Google Chrome, yaitu sinkronisasi dengan account Google yang tentunya sangat bermanfaat jika harus menggunakan komputer lain, ah Google memang pandai membuat orang bergantung padanya. Namun untuk pengembangan web saya tetap menggunakan Firefox.
Google Chrome sengaja dibuat untuk berbagai platform, versi linuxnya bisa diunduh
disini. Pada kasus saya tentunya pilih download paket .deb 32-bit, setelah selesai didowload, jalankan, dan gdebi akan menginstalkan untuk anda.
Tampilan Google Chrome 15 di Ubuntu 10.04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar